Wednesday, November 30, 2011
We Have The Solution!
Dari pre-school yang kemarin itu kebetulan artikel saya yang terpilih untuk didiskusikan solusinya. Kalau mau baca resensinya ini linknya : klik!
Nah Jatinangor, ada beberapa hal yang ada di kepala kami kelas RIBOSOMES waktu itu nih :)
Pertama kita list problem yang ada, antara lain
[ Read More ]
Nah Jatinangor, ada beberapa hal yang ada di kepala kami kelas RIBOSOMES waktu itu nih :)
Pertama kita list problem yang ada, antara lain
- Pencurian
- Penjambretan
- Narkoba
- Seks bebas
- Perketat tingkat keamanan
Banyak rumah kost yang sudah memfasilitasi adanya pihak keamanan, misalnya satpam. Namun satpamnya sendiri kurang aware terhadap tamu yang tidak dikenal, dan seringkali mudah tertipu. Tamu mengaku teman dari salah satu penghuni kost, meminta kunci kamar bilang mau ambil sesuatu. Percaya aja, dikasih lah tu kunci. Dan ternyata dia adalah maling :|
- Meningkatkan penjagaan terhadap barang-barang pribadi
Kasus penjambretan di Caringin itu terjadi di tempat yang ramai loh. Tapi si jambret emang kampret. Korbannya cewe sih. Jadi mbak mbak ati-ati ya kalau bawa tas dipegang yang kenceng ;)
- Hindari berada di tempat sepi sendirian
Di tempat ramai saja si jambret berani, apalagi di tempat sepi. Be careful always yaaa..
- Peningkatan kerahasiaan operasi polisi
Polisi sering melakukan patroli dan penggerebekan. Tapi kasus narkoba dan seks bebas tidak kunjung menurun, malah naik terus. Dengar-dengar, operasi yang akan mereka lakukan sudah tercium baunya alias bocor kaya ember. Pak polisi hati-hati ya, bisa aja ada musuh dalam selimut. Jangan mau disuap juga ya Pak Pol!
- Tes urin berkala kepada mahasiswa dari pihak fakultas
Kenapa kita berpikiran hal ini? Karena setiap penggerebekan yang dilakukan pak polisi tuh jarang yang kedapatan nemuin barang bukti (narkoba). Tapi setelah cek urin, ternyata positif. Mungkin dengan pemeriksaan berkala ini dapat meminimalisir angka kejadian penggunaan narkoba pada mahasiswa. Karena kan target terbesar bandar narkoba itu ke mahasiswa soalnya.
- Kerjasama dengan pihak berwenang (kesehatan, hukum)
Ini bisa minta tolong misal ke Pak RT buat bikin peraturan misal (lagi) setiap rumah kost harus ada ibu kostnya, biar ada yang 'mengintai'. Karena kan kebebasan di kosan ini yang jadi faktor resiko besar penyebab terjadinya seks bebas dan penggunaan narkoba.
Terus bisa juga minta tolong ke pihak kesehatan misalnya lagi untuk membuat penyuluhan tentang bahaya seks bebas dan narkoba, bisa juga bekerja sama dengan mahasiswa.
- Advokasi kurikulum pendidikan mahasiswa
Biasanya mahasiswa susah kan ya diminta perhatian. Jadi diakalin aja sebelum lecture disisipin video menarik tentang bahaya seks bebas dan narkoba. Mintalaaaahh waktu 10 menit paling lama ke dosennya, paling gampang kalo males advokasi ke dekan/ rektor.Gitu dulu sih paling, semoga bermanfaat :)
Indonesia Dalam Bingkai Kriminalitas
Dalam sehari rata-rata terjadi 120-144 tindakan kriminal dan setahunnya 43.800-52.560 kasus tindakan kriminal. Data ini disinyalir lebih kecil dari fakta yang ada di masyarakat. Seperti fenomena gunung es, yang dilaporkan lebih kecil dari kejadian yang ada.
Tingginya angka kriminal di Indonesia disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain kemiskinan, disfungsi norma dan hukum, ketidakharmonisan unsur terkait serta karakter bangsa yang sudah bergeser. Hal ini diperparah dengan sistem pendidikan yang tidak lagi mengajarkan nilai-nilai etika termasuk pendidikan agama yang hanya menekankan pada aspek kognitifnya (skor atau nilai).
Ada tiga jenis kemiskinan yang mengakibatkan tindakan kriminal berdasarkan penyebabnya yaitu:
Karena itu, untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal maka yang perlu dilakukan oleh negara adalah
[ Read More ]
Ini sebuah ironi di negara yang mengaku religius dan berkeTuhanan.
Jika kita melihat berita-berita di media setiap hari baik itu cetak maupun elektronik maka kita akan disuguhkan dengan berbagai macam kejadian kriminal yang membuat masyarakat hidup dalam ketakutan. Data yang dilansir oleh pihak Polda Metro Jaya tersebut belum termasuk kasus korupsi yang lebih dahsyat akibatnya yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan menjamur seantero nusantara.Tingginya angka kriminal di Indonesia disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain kemiskinan, disfungsi norma dan hukum, ketidakharmonisan unsur terkait serta karakter bangsa yang sudah bergeser. Hal ini diperparah dengan sistem pendidikan yang tidak lagi mengajarkan nilai-nilai etika termasuk pendidikan agama yang hanya menekankan pada aspek kognitifnya (skor atau nilai).
Tamparan Keras bagi Agama di Indonesia
Kita dapat dengan mudah menemukan rumah ibadah bak jamur di musim hujan di seantero negeri. Bahkan, kita kerapkali mendapati masyarakat yang fanatis dengan simbol-simbol agama mereka. Apa yang salah dengan agama yang ada? Bukankah semua agama di Indonesia mengajarkan kebaikan dan tindakan kriminal adalah dosa dimata agama apalagi dimata Tuhan? Tetapi mengapa tindakan kriminal masih akrab dengan masyarakat kita? Apakah kehadiran agama hanyalah formalitas dan legalistik karena diintervensi negara?
Tanggung Jawab Negara
Negara sebagai institusi dibentuk untuk bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya. Konstitusi negara yang mencantumkan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara (pasal 34 UUD 1945) berimplikasi bahwa negara harus bertanggung jawab melindungi rakyatnya dari bahaya laten kemiskinan yang berimbas pada tindakan kriminal. Negara tidak hanya bertanggungjawab untuk menindak pelaku kriminal tetapi juga harus melindungi rakyatnya dari tindakan kriminal.Ada tiga jenis kemiskinan yang mengakibatkan tindakan kriminal berdasarkan penyebabnya yaitu:
a). Miskin karena ketiadaan materi (segi ekonomi)
Masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan primer karena tidak memiliki penghasilan atapun karena kemalasan cenderung akan menempuh jalan pintas dengan cara mencuri, menipu atau merampok.
b). Miskin karena penindasan dan ketidakadilan (segi sosial)
Tindakan kriminal terjadi sebagai reaksi terhadap ketidakadilan dan penindasan yang dialami karena hak-hak mereka dieksploitasi. Dengan kata lain, tindakan kriminal dilakukan untuk menuntut hak dan keadilan.
c). Miskin karena mempertahankan idealisme iman dan mengharapkan pertolongan semata-mata dari Tuhan (segi spritual)
Kemiskinan karena konsekuensi idealisme spritual, cenderung akan bersikap pasrah. Mereka memiliki prinsip lebih baik menderita jika itu ada dalam kehendak/seizin Tuhan dari pada kaya dengan cara-cara yang tidak benar apalagi merampas hak-hak orang lain.
Karena itu, untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal maka yang perlu dilakukan oleh negara adalah
- memastikan semua warga negaranya terpenuhi kebutuhannya secara primer.
- menjamin tidak adanya penindasan dan ketidakadilan.
- menyediakan lapangan pekerjaan dan jaminan kesejahteraan rakyatnya.
- menjamin tidak adanya perampasan hak-hak rakyat karena korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
- memperbaiki disfungsi norma dan hukum sehingga rakyat memiliki rasa keadilan di masyarakat.
- memperbaiki sistem pedidikan yang tidak hanya berfokus pada skor dan angka-angka.
Tidak ada negara yang miskin,
yang ada hanyalah negara yang salah kelola!
sumber: http://www.analisadaily.com/news/read/2011/11/15/21724/indonesia_dalam_bingkai_kriminalitas/#.TtTsr1ZYEll
My 20 Super-Staff
Dikasih pertanyaan sama guru,
Jika kamu diberi 20 orang staff dengan karakter seperti orang-orang yang sekarang ada di organisasi kamu (PSM), apa yang kamu lakukan untuk membuat mereka LOYAL?
hhhmmm, tunggu dulu. mikir bentar. *lima tahun kemudian* #becanda
Jadi ada beberapa hal yang kepikiran sama saya. Saya mengalami sendiri di PSM, loyalitas anggota tidak terlalu bagus. Anggotanya banyak. Tapi sedikit yang memprioritaskan PSM. Disini masalahnya.
Karena kondisinya saya sudah dikasih 20 staff ya, jadi saya tidak akan bicara soal bagaimana recruitment anggotanya. Bagaimana membuat PSM jadi prioritas di anggotanya dan maintenance loyalitas mereka yang penting disini.
Pertama
Orang akan betah dalam sebuah organisasi jika mereka merasa nyaman di dalamnya. Cari tahu apa yang diinginkan anggota, and we'll make it! Tentu tetap menghadap tujuan awal yah, bukan semata-mata membuat orang lain senang nyaman tentram dan damai tapi menelantarkan goal yang ingin kita capai.Kedua
Berikan peran. Orang akan merasa dihargai ketika kita menunjukan bahwa mereka dibutuhkan. Ini 'kejam' tapi efektif. Dengan amanah yang dipikul itu, rasa tanggung jawab dan loyalitas akan dengan sendirinya terbentuk.
Ketiga
Tanamkan bahwa semua yang dilakukan dalam organisasi adalah tujuan bersama. Bukan maunya si boss yang dilakuin sama pembokat. Tunjukan bahwa mereka adalah pengikut, bukan pembokat yang bisa seenaknya disuruh. Dan jangan bertindak layaknya boss yang bilang "SAYA minta KAMU blablabla". Bertindaklah sebagai seorang pemimpin, katakan "Yuk KITA kerjain bareng". Boss mengandalkan kekuasaan, pemimpin mengandalkan kerjasama.
Keempat
Pupuk antusiasme. Berikan feedback. Tanyakan apa yang menjadi tujuan mereka bergabung dan apa yang mereka harapkan didapat dalam organisasi. Intinya kembangkan, entah itu secara langsung maupun melalui proses yang sebenarnya mereka mengembangkan dirinya masing-masing.
Kelima
Tingkatkan 'keintiman'. Bukan melulu kerja, latihan, pulang malam, melaksanakan proker dan blablabla. Pemimpin yang terlibat dalam kehidupan sosial pengikutnya itu akan lebih disegani. Dengan begitu akan lebih mudah untuk nantinya mengajak bekerja sama. Lakukan bonding untuk mempererat kekeluargaan.
Keenam
Berikan apresiasi. Ga perlu mahal-mahal, cukup dengan label misalnya : anggota tersemangat, anggota paling rajin, anggota paling cantik/ ganteng dan blablablaa. Akan lebih worth it lagi kalau kita berikan hadiah. Rayakan setiap keberhasilan yang dicapai. Make it fun aja :DSeperti itu mungkin yang sekarang ada di pikiran saya. Semoga bisa dilaksanakan, ga cuma s e p i k.
Tuesday, November 29, 2011
Listen, and you'll be listened
Okeh, pre-school hari pertama (28 November 2011).
Taglinenya: Listen, and you'll be listened.
Yaaa apa sih susahnya mendengarkan orang lain?
eerrm~ susah kakaaaa kalau ga biasa dilatih. Ada orang yang gatel banget mulutnya pingin ngomong sampai-sampai orang lain yang masih lagi ngomong ditabrak gitu aja.
Nyesek yah kalau jadi orang yang ditabrak itu. Terus pas dianya udah lagi ngomong, yang ditabrak tadi pasti bakal enggan buat ndengerin. Dari sini kita belajar, kalau mau didengerin, ya dengerin orang lain dulu.
Bosen? LAWAN SOB! Yang penting dengerin dulu.Dengerin dulu.
Kita dilatih nih buat jadi pendengar yang baik. Setiap kelas disuruh memilih satu masalah dari sekian banyak artikel yang dipilih oleh murid-murid di kelas. Setelah itu kita cari solusinya bareng-bareng. Di proses ini nih dimana kemampuan kita diasah. Banyaaaakk sekali yang berpendapat, dan main tabrak-tabrakan juga masih lumayan sering. Saking semangatnya mungkin (¬.¬)
Setelah terkumpul beberapa solusi, kita presentasikan ke kelompok lain. Disini kita dipaksa untuk mendengarkan. Benar-benar mendengarkan. Ga boleh ada yang nabrak, ada panelisnya disitu.
Lumayan gatel juga pingin ngomong menanggapi kelompok lain waktu presentasi, tapi ga dikasih kesempatan sama panelis buat ngomong :( But no problem, yang penting MENDENGARKAN.
Kata Kang Deddy, yang diam bukan berarti ga ngerti. Bicaralah ketika benar-benar perlu dibicarakan.
Nah dari kegiatan tadi, bisa disimpulin gimana sih cara biar kita bisa betah mendengarkan? Yang pertama, fokus. Kedua, harus tau peran. Ketiga, jangan egois. These will make you a good listener :)
Penasaran sob? coba deh! XD
Mendengarkan, itu topik pertama yang kita bahas. Topik kedua adalah tentang menjaga loyalitas.
Disini kita diberi pertanyaan, jika kita diberi 20 staff dalam kepengurusan dimana kita sebagai pemimpinnya, bagaimana cara kita untuk menjaga loyalitas mereka. Hal ini akan saya tulis di lain post.
[ Read More ]
Taglinenya: Listen, and you'll be listened.
Yaaa apa sih susahnya mendengarkan orang lain?
eerrm~ susah kakaaaa kalau ga biasa dilatih. Ada orang yang gatel banget mulutnya pingin ngomong sampai-sampai orang lain yang masih lagi ngomong ditabrak gitu aja.
Nyesek yah kalau jadi orang yang ditabrak itu. Terus pas dianya udah lagi ngomong, yang ditabrak tadi pasti bakal enggan buat ndengerin. Dari sini kita belajar, kalau mau didengerin, ya dengerin orang lain dulu.
Bosen? LAWAN SOB! Yang penting dengerin dulu.Dengerin dulu.
Kita dilatih nih buat jadi pendengar yang baik. Setiap kelas disuruh memilih satu masalah dari sekian banyak artikel yang dipilih oleh murid-murid di kelas. Setelah itu kita cari solusinya bareng-bareng. Di proses ini nih dimana kemampuan kita diasah. Banyaaaakk sekali yang berpendapat, dan main tabrak-tabrakan juga masih lumayan sering. Saking semangatnya mungkin (¬.¬)
Setelah terkumpul beberapa solusi, kita presentasikan ke kelompok lain. Disini kita dipaksa untuk mendengarkan. Benar-benar mendengarkan. Ga boleh ada yang nabrak, ada panelisnya disitu.
Lumayan gatel juga pingin ngomong menanggapi kelompok lain waktu presentasi, tapi ga dikasih kesempatan sama panelis buat ngomong :( But no problem, yang penting MENDENGARKAN.
Kata Kang Deddy, yang diam bukan berarti ga ngerti. Bicaralah ketika benar-benar perlu dibicarakan.
Nah dari kegiatan tadi, bisa disimpulin gimana sih cara biar kita bisa betah mendengarkan? Yang pertama, fokus. Kedua, harus tau peran. Ketiga, jangan egois. These will make you a good listener :)
Penasaran sob? coba deh! XD
Mendengarkan, itu topik pertama yang kita bahas. Topik kedua adalah tentang menjaga loyalitas.
Disini kita diberi pertanyaan, jika kita diberi 20 staff dalam kepengurusan dimana kita sebagai pemimpinnya, bagaimana cara kita untuk menjaga loyalitas mereka. Hal ini akan saya tulis di lain post.
Monday, November 28, 2011
Dua Tahun Silam
Gggrrrrrr, baru baca judulnya udah sedih amat yak haha :)
Well, jadi disini saya akan mengungkapkan -halah- tentang apa saja yang terjadi 2 tahun silam, eh ke belakang. Khususnya di PSM (Paduan Suara Mahasiswa) FK Unpad.
Wawancara yang saya lakukan kepada pendahulu PSM yaitu Teh Audy Sarah (130110090092/2009) yang lahir pada tanggal 19 Maret 1992 dan kepada Teh Anindita Noviandhari (130110070077/2007) yang lahir pada tanggal 15 November 1989 ini lumayan menguakan masa-masa PSM jaman dulu.
Mau tahu apa saja itu? Ini dia! jengjeeeenngg ^_^
1. Apa saja yang dikerjakan dalam masa jabatan sebagai ketua PSM?
Teh Audy : "Menjalankan proker yang sudah dirancang, menjaga kekompakan antaranggota."
Teh Anin : "Meneruskan kepengurusan sebelumnya tentunya, hehe. Tapi memang waktu saya jadi ketua, saya cuma meneruskan proker-proker yang sama seperti di kepengurusan sebelumnya. Mulai dari workshop dan rekruitmen anggota baru, latihan rutin, acara-acara fakultas seperti sumdok, acara-acara insidental seperti brevet spesialis, konser tahunan, sampai acara gathering anggota. Satu-satunya hal baru yang ada di kepengurusan saya cuma foto studio bareng. Seriusan deh."
2. Bagaimana kondisi PSM ketika teteh menjadi ketua?
Teh Audy : "Baik, hanya saja tidak semua anggota berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan PSM."
Teh Anin : "Waktu pergantian kepengurusan, alhamdulillah PSM boleh dibilang lagi 'naik pasaran'.Soalnya memang waktu itu kita baru aja ngadain konser perdana yang bisa dibilang cukup sukses untuk ukuran UKM fakultas. Imbasnya adalah kita ehm, 'kebanjiran' job, hehe. Apalagi di tengah kepengurusan saya ada pergantian dekan, dan beliau itu, kalau yang saya liat ya, sangat concern sama PSM. Dikit-dikit kita dipanggil buat ngisi acara ini itu. Sayangnya, derasnya job ini ga diimbangi sama jumlah anggota yang memadai. Jadi waktu itu karena satu dan lain hal, jadwal workshop dan oprec yang udah ditentukan jauh hari mesti mundur jauh banget. Padahal jadwal job-nya lumayan padat dan perlu banyak orang. Akibatnya di banyak acara kita jadi kurang maksimal."
3. Bagaimana kondisi kemahasiswaan secara keseluruhan saat itu?
Teh Audy : "Baik, kemahasiswaan sedang aktif."
Teh Anin : "Kalau boleh jujur sih, sebenernya saya agak lupa tentang gimana jelasnya kemahasiswaan waktu itu. Mungkin bisa tanya senatnya aja kali ya, hehe. Seinget saya sih, waktu itu kemahasiswaannya lagi berkembang banget. UKM baru pada muncul. Soalnya, kalo ga salah ni ya, Pak Dekan-nya sangat mendukung pengembangan minat dan bakat anak fk unpad, biar anak fk ga cuma belajar doang. Dan hal itu bisa ifasilitasi lewat kegiatan kemahasiswaan. Tapi tetep ya, yang paling saya inget, susah banget mau minta dana buat kegiatan UKM. Padahal kita butuh banget, terutama buat sewa pelatih."
4. Apa saja tujuan atau goal yang belum tercapai dalam periode kepengurusan teteh?
Teh Audy : "Membawa nama PSM ke luar FKUP."
Teh Anin : "Sewa pelatih, bikin evaluasi hasil latian tiap akhir bulan, Studi banding ke PSM lainnya, Bikin sertifikat/kenang-kenangan buat anggota dan alumni PSM."
5. Sebutkan kelebihan dan kekurangan PSM saat teteh menjaat sebagai ketua.
Teh Audy : "Kelebihan: lebih kompak, latihan sering ada pelatih. Kekurangan: anggota yang hadir berganti-ganti sehingga kemampuan anggota kurang merata."
Teh Anin :
"Kelebihan:
Hubungan antar anggota lebih deket.
Interaksi dengan pihak fakultas lebih sering jadinya lebih deket juga.
Link sama pihak luar seperti PSM universitas dan bagian-bagian di RSHS lebih terbuka.
Kekurangan:
Kurang orang, hehe. Karena UKM lain juga lagi pada sibuk, dan banyak anggota yang double agent, jadi banyak yang tersedot kemana-mana.
Kurang disiplin. Mungkin karena itu tadi, pada jadi double agent, makanya setiap ada kumpul atau latihan seringnya molor-molor karena biasanya yang udah dateng tepat waktu cuma satu-dua orang.
Kurang tegas. Mungkin karena kakak-kakak alias senior di PSM-nya lebih condong memposisikan diri sebagai teman dan sering bercanda. Walaupun emang bagus, tapi jadinya ketika kita butuh serius agak susah mengkondisikan anggota-anggotanya.
Kurang evaluasi. Soalnya waktu itu kita belum punya pelatih dan anggota yang mumpuni dalam hal perpaduansuaraan ga selalu bisa dateng pas latian. Akibatnya, progress anggota barunya ya gitu-gitu aja, ga terlalu signifikan. Belum lagi kalau ada yang latihannya bolong-bolong."
6. Berikan saran dan kritik untuk PSM yang lebih baik.
Teh Audy : "Tingkatkan kedisiplinan (hadir tepat waktu, menaati jadwal latihan)"
Teh Anin : "Harus lebih disiplin terutama masalah waktu. Pengurus harus bisa mendekatkan diri sama semua anggotanya tapi di sisi lain harus bisa tegas juga ketika dibutuhkan. Tetap membina hubungan baik sama fakultas maupun sama UKM lain."
7. Kesan selama di PSM.
Teh Audy : "Asik bangeeet!! UKM ini memungkinkan orang melaksanakan hobby menyanyi tanpa harus malu nyanyi sendirian. (Y)"
Teh Anin : "PSM itu buat saya udah kaya keluarga. Orang-orangnya dari dulu seru-seru. Kita ga cuma deket pas latihan aja, di luar itu juga. Setau saya beberapa temen saya yang PSM juga, PSM tu bukan cuma UKM, tapi juga bisa jadi pelarian kalo lagi stress atau pengen gila-gilaan, hehe."
Nah dari hasil wawancara itu, semoga kekurangan-kekurangan yang belum tertutupi bisa diperbaiki tahun ini. Kelebihan-kelebihannya ditingkatkan lagi. Bismillah, semangaaaaattt :D
Sunday, November 27, 2011
Jatinangor, Maaf Atas Keluguanmu
Let me say hello buat para mahasiswa di Jatinangor. Hello!!
Hey yang katanya kaum intelektual.
Hey yang katanya peduli masyarakat.
Hey yang katanya punya tri dharma perguruan tinggi.
Do you see what happen in this mini village?
Sebelum kedatangan kita-kita, si mahasiswa, di Jatinangor ini, di desa yang -say what you need to say- ini, Jatinangor itu sepi, tentram, dan lugu.
Eits, tunggu! jangan bilang saya sotoy kaya udah tinggal di Jatinangor sejak jaman baheula aja ya!
All what I know just because I read and I heard.
Sekarang? lagi-lagi -say what you need to say-. Akan ada banyak jawaban pasti. One example, ada JATOS kyaaa kyaaaaaa >.<
But now, saya akan angkat tema yang sedikit -atau mungkin banyak- tidak terlalu menyenangkan. haffuuhh.
Apa yang Anda pikirkan jika saya bilang, "Hi you, be careful.. You're in dangerous zone here!"
Ah apaan. Desa. Mana ada bahaya. Cih. Mlengos.
*mendengus*
Yang menengangkan lagi, narkoba pun kini sudah masuk ke kos-kosan mahasiswa di Bandung dan di kawasan pendidikan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Bahkan, Kasat I Dit Narkoba Polda Jabar AKBP H. Kunto Prasetyo, sudah menduga kuat jika Jatinangor, kini sudah menjadi target bandar untuk memasarkan narkoba.
Persoalan kriminalitas sekarang bukan hanya sekedar pencurian, perampokan dan penjambretan, melainkan sudah sampai ke tingkat peredaran narkoba, dan dugaan ke arah penyimpangan seks bebas.
#speechless (◑﹏◐)
Polisi sudah sering melakukan patroli, penggrebekan, tapi hasilnya ga terlalu kelihatan. Kasus ini terus naik. Ditambah lagi kondisi mahasiswa yang kebanyakan nge-kost atau ngontrak rumah, tanpa orang tua, atau tanpa ibu kost yang bisa mengintai. Hal ini menjadi faktor resiko yang sangat kuat untuk penyebaran narkoba dan seks bebas. Mahasiswa merasa bebas, tanpa batas #KayaLagu.
Bagaimanapun, peran orang tua dan sahabat sangatlah penting. Sebaiknya orang tua memilihkan rumah kost yang ada penjaganya, setidaknya supaya ada yang bisa mengontrol. Bila perlu, ditengok anaknya sebulan sekali. Pergaulan dengan teman juga harusnya dapat dijaga, mahasiswa harus bisa memilih mana yang terbaik bagi mereka. Ini masalah krusial sekali, mengingat pemuda (termasuk mahasiswa) adalah calon penerus bangsa.
Maaf sekali Jatinangor :(
Kalau saja kita gak dateng kesini, kalau saja kita ga numpang hidup disini, kalau saja.. ah!
Sekarang yang penting, HOW TO RESOLVE THIS PROBLEM.
Yuk tunjukan peran kita yang mengaku sebagai mahasiswa. Whatever we do, sekecil apapun, that was really meaningful, indeed.
sumber: http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pendidikan/narkoba-seks-bebas-di-jatinangor
[ Read More ]
Hey yang katanya kaum intelektual.
Hey yang katanya peduli masyarakat.
Hey yang katanya punya tri dharma perguruan tinggi.
Do you see what happen in this mini village?
Sebelum kedatangan kita-kita, si mahasiswa, di Jatinangor ini, di desa yang -say what you need to say- ini, Jatinangor itu sepi, tentram, dan lugu.
Eits, tunggu! jangan bilang saya sotoy kaya udah tinggal di Jatinangor sejak jaman baheula aja ya!
All what I know just because I read and I heard.
Sekarang? lagi-lagi -say what you need to say-. Akan ada banyak jawaban pasti. One example, ada JATOS kyaaa kyaaaaaa >.<
But now, saya akan angkat tema yang sedikit -atau mungkin banyak- tidak terlalu menyenangkan. haffuuhh.
Apa yang Anda pikirkan jika saya bilang, "Hi you, be careful.. You're in dangerous zone here!"
Ah apaan. Desa. Mana ada bahaya. Cih. Mlengos.
*mendengus*
Yang menengangkan lagi, narkoba pun kini sudah masuk ke kos-kosan mahasiswa di Bandung dan di kawasan pendidikan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Bahkan, Kasat I Dit Narkoba Polda Jabar AKBP H. Kunto Prasetyo, sudah menduga kuat jika Jatinangor, kini sudah menjadi target bandar untuk memasarkan narkoba.
Persoalan kriminalitas sekarang bukan hanya sekedar pencurian, perampokan dan penjambretan, melainkan sudah sampai ke tingkat peredaran narkoba, dan dugaan ke arah penyimpangan seks bebas.
#speechless (◑﹏◐)
Polisi sudah sering melakukan patroli, penggrebekan, tapi hasilnya ga terlalu kelihatan. Kasus ini terus naik. Ditambah lagi kondisi mahasiswa yang kebanyakan nge-kost atau ngontrak rumah, tanpa orang tua, atau tanpa ibu kost yang bisa mengintai. Hal ini menjadi faktor resiko yang sangat kuat untuk penyebaran narkoba dan seks bebas. Mahasiswa merasa bebas, tanpa batas #KayaLagu.
Bagaimanapun, peran orang tua dan sahabat sangatlah penting. Sebaiknya orang tua memilihkan rumah kost yang ada penjaganya, setidaknya supaya ada yang bisa mengontrol. Bila perlu, ditengok anaknya sebulan sekali. Pergaulan dengan teman juga harusnya dapat dijaga, mahasiswa harus bisa memilih mana yang terbaik bagi mereka. Ini masalah krusial sekali, mengingat pemuda (termasuk mahasiswa) adalah calon penerus bangsa.
Maaf sekali Jatinangor :(
Kalau saja kita gak dateng kesini, kalau saja kita ga numpang hidup disini, kalau saja.. ah!
Sekarang yang penting, HOW TO RESOLVE THIS PROBLEM.
Yuk tunjukan peran kita yang mengaku sebagai mahasiswa. Whatever we do, sekecil apapun, that was really meaningful, indeed.
sumber: http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pendidikan/narkoba-seks-bebas-di-jatinangor
Saturday, November 26, 2011
SCORE!
huah huaaaaahhhhh ini acara breath-taking banget!
Ga ngerti lagi, mungkin ini jawaban atas kekangenan aku sama masa-masa sekolah. #mongnaon
Yak! SCORE alias School of Regeneration and Encouragement. Acara ini diinisiasi oleh Orang-Orang yg Rela a.k.a ORGANEL (agak maksa juga sih ya kalo dipikir =.=) haha. Serius, ini unik banget. Belum pernah ada acara gini di FK, kita angkatan pertama lhooo XD
Jadi setiap seksi di senat, BPM dan UKM ngasih perwakilan gitu, yang nantinya bakal diajar sama guru-guru yang handal dan terpercaya #BukanIklan.
Seperti sistem pada sekolah pada biasanya, di SCORE ini juga ada kepala sekolahnya. Jeng jeeeenngg yak dia adalah Bunda Fulki Fadhila! Kasian deh dia suka dibully gitu sama rekan guru-guru SCORE karena dia yang paling tua. Da tapi mau gimana lagi Bun terima aja yah :p
Terus kemarin kocak deh waktu ikutan technical meeting. Acaranya fresh, beda!
Walaupun konten di kurikulum ini -kayanya- lumayan berat, tapi dengan pembawaan yang ga kaku dan fun ini jadi ga terlalu kerasa beratnya. Apalagi temen-temen di kelas super konyol hahhaa :D
Oiya!! Angkatan kita yang berjumlah 58 ini dibagi jadi 6 kelas. Nama kelasnya lucu, organel-organel yang ada di sel gitu haha. Nah kelas aku RIBOSOM si sintesis protein yeah \m/ ketua muridnya (KM) si Dhita, dan wali kelasnya Mbak Wulan ^^
Waktu bikin jargon kemarin rame banget deh. Tapi malu ah kalo diceritain hahaha :p
Kalau anak sekolah biasanya pulang bawa apaaaaaa?? yak PR. Kita juga dikasih PR nih kemarin, padahal juga belum masuk sekolah ya T.T
Nah PRnya apa aja? salah satunya ini nih, nulis kesan pesan tentang TM kemarin. Trus disuruh ngeresume artikel, wawancara 2 ketua organisasi dua tahun ke belakang sama tugas angkatan bikin nametag dan databaseee >.<
Setiap tugas harus di post di blog. duuuhh mana ada yang galau-galau lagi di blog ini, kumaha nya =.=
Gapapa deh ya daripada bikin blog lagi haha.
Subscribe to:
Posts (Atom)