Ini motivation letter saya tulis sebagai syarat menjadi peserta LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa) Wilayah II (kalbar, banten, jakarta, jabar) ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) tahun 2011 yang kebetulan UNPAD mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah dan sebagai panitia pelaksana.
Sejak kecil, saya mendapat banyak sekali kesempatan untuk mengembangkan diri. Mulai dari lomba-lomba tingkat RT, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai nasional. Tapi saya tidak pernah bersungguh-sungguh dalam menjalaninya. Saya mengecewakan orang-orang yang merekomendasikan saya. Dan parahnya, saya baru sadar setelah saya masuk kuliah :(
Sejak kecil, saya mendapat banyak sekali kesempatan untuk mengembangkan diri. Mulai dari lomba-lomba tingkat RT, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai nasional. Tapi saya tidak pernah bersungguh-sungguh dalam menjalaninya. Saya mengecewakan orang-orang yang merekomendasikan saya. Dan parahnya, saya baru sadar setelah saya masuk kuliah :(
Betapa waktu yang banyak dulu itu tidak saya manfaatkan dengan baik. Saya tidak ingin menyesal lagi. Kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya dengan kapasitas yang sama. Saya tidak mau menyia-nyiakannya lagi.
Walaupun tahun depan masih ada kesempatan, tapi saya sayang umur. Kalau bisa belajar untuk membenahi diri lebih cepat, kenapa tidak? Meskipun belum jelas saya akan lolos atau tidak, tetapi tidak ada salahnya untuk saya mencoba. Tentunya dengan resiko yang sudah saya perhitungkan, apalagi saat ini merupakan hari-hari mendekati ujian.
Mendengar para alumni LKMM sebelumnya bercerita tentang betapa berharganya mengikuti LKMM, sangat menarik saya untuk mendapatkan hal-hal berharga itu. Ini merupakan kesempatan besar untuk saya belajar banyak. Mencoba hal baru, bertemu dan bertukar pikiran dengan orang-orang hebat dari berbagai sudut pandang, berlatih memerangi rasa minder saya, dan meningkatkan motivasi saya untuk menjadi orang hebat dengan terus berlatih dan mengasah kemampuan :)
Semua orang itu mempunyai potensi, terlihatkah? Tergantung mereka mengembangkannya atau tidak. Sayang sekali jika pemberian Allah tidak kita gunakan dan manfaatkan untuk diri sendiri, sesama, dan lingkungan. Ingin sekali menjadi pribadi yag bermanfaat. Bukan untuk menjadi sekedar hebat dan menonjolkan diri. Tetapi menjadi seorang yang kehadirannya pun tidak disadari, namun kepergiannya meninggalkan bekas senyum puas :)
Selama masih ada waktu, dan selama masih belum punya suami. Hehe..
Semoga ini memang rezeki saya mendapat kesempatan itu. Amin!
Bismillah :)